Informasi

Wisata Indonesia Pulau Komodo Nusa Tenggara Timur

Published on

Wisata Indonesia Pulau Komodo Nusa Tenggara Timur – Badan Taman Nasional Komodo (TNK) berencana untuk memperkenalkan biaya bagi wisatawan yang ingin mengunjungi daerah tersebut. Biayanya Rp 3,75 juta per orang per tahun dan berlaku efektif mulai 1 Agustus 2022.

Melalui kantor TNK, Direktorat Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mengkaji daya dukung pariwisata berbasis Jasa Ekosistem (DDDTW) di Pulau Komodo dan Pulau Padar.

Wisata Indonesia Pulau Komodo Nusa Tenggara Timur

Studi ini dr. Tim ahli yang dipimpin Irman Firmansyah (System Dynamics Center/IPB) Prof. Jatna Supriatna, (Guru Besar Departemen Biologi FMIPA Universitas Indonesia).

Wisata Pulau Flores

Tim DDDTW merekomendasikan jumlah ideal pengunjung per tahun di Pulau Komodo adalah 219 ribu orang, dan di Pulau Padar mencapai 39.420 wisatawan atau sekitar 100 orang per kunjungan.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa angka tersebut hampir menyamai tingkat kunjungan wisatawan. Pada tahun 2019, Pulau Komodo dikunjungi oleh 221 ribu wisatawan. Hingga saat ini, pihak TNK telah menerapkan kebijakan 100 orang per tur jika datang ke Pulau Padar, dimana tur dilakukan tiga kali sehari.

Hasil kajian merekomendasikan peningkatan jumlah kunjungan ke Pulau Padar sebanyak 2-2,5 kali, dengan mempertimbangkan penyesuaian daya dukung berupa infrastruktur seperti penambahan jumlah stasiun di kawasan tersebut.

Pemandangan tiga selat dari Pulau Padar di dalam kawasan Taman Nasional Komodo (TNK). Foto: STPN III Pulau Padar

Dampak Covid 19 Terhadap Pelaku Wisata Ntt Dan Pengaruhnya!

Wakil Menteri LHK Alu Dolong mengatakan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan menganggap penting menerapkan batasan kuota pengunjung TNK untuk melindungi populasi komodo.

Penetapan pengunjung dengan sistem pembatasan atau kuota pengunjung dimaksudkan untuk secara alami mengurangi dampak negatif kegiatan wisata alam terhadap pelestarian komodo dan populasi satwa liar lainnya, kata Alu di Jakarta, Senin (27/6/2022). Menurut Kementerian Perlindungan Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

Alu menjelaskan, pembatasan tersebut diberlakukan khusus untuk menjaga ekosistem di Pulau Komodo dan Padar, serta menjaga kenyamanan dan keamanan pengunjung dan petugas selama berwisata di TNK.

Ia mengatakan, sudah saatnya mengimplementasikan kuota pengunjung secara digital untuk mengefisienkan layanan dan menyesuaikan kebijakan kuota pengunjung.

Open Trip Pulau Komodo

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Alue Dohong mengumumkan rencana membatasi pengunjung ke Taman Nasional Komodo dengan sistem kuota. Foto: KLHK

Dia menegaskan, pelaksanaan pengabdian ini bekerja sama dengan Pemprov NTT. Aplikasi ini tentunya tidak mengurangi akses masyarakat lokal dan kemungkinan mendapatkan uang dari berbagai aktivitas wisata alam di kawasan TNK.

Wakil Gubernur NTT Joseph Nay Soi mengatakan Pemprov NTT mendukung kebijakan pembatasan pengunjung melalui penerapan sistem manajemen pengunjung digital.

Nae Soi mengatakan melalui program EVE, pengunjung tidak hanya membayar biaya perjalanan dan lainnya, tetapi juga berkontribusi dalam upaya konservasi komodo dan pemberdayaan masyarakat di sekitar kawasan TNK.

Pulau Komodo, Pariwisata Hewan Langka Di Nusa Tenggara Timur

Ia menegaskan selain melindungi komodo, semua habitat burung beo, kelelawar dll, lingkungan hutan dan laut harus dilindungi di wilayah TNK.

Komodo berjemur di puncak gunung Loh Buaya di kawasan Taman Nasional Komodo (TNK). Foto: BTN Komodo

Sementara itu, Presiden Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Provinsi NTT August Bataona mengatakan kepada Indonesia, Minggu (03/07/2022), pihaknya sepakat harus ada sistem limit atau kuota bagi pengunjung.

Pembatasan ini penting untuk mengurangi dampak negatif kegiatan wisata alam terhadap konservasi komodo dan populasi satwa lainnya.

Cara Nabung Rp8.333 Per Hari Di Reksadana Untuk Wisata Ke Pulau Komodo

Meski begitu, August bersikeras pihaknya akan mengenakan biaya masuk zona TNK sebesar Rs 3,75 lakh per orang atau Rs 15 lakh per tahun untuk empat orang.

Pasalnya, sebagian besar wisatawan hanya berkunjung sekali seumur hidup. Sangat tidak mungkin seseorang atau sekelompok wisatawan akan kembali pada tahun yang sama.

“Sangat mungkin seseorang atau sekelompok orang, yang merupakan peneliti, penulis, dokumenter, bisa kembali dalam setahun,” ujarnya.

August menilai kenaikan harga tiket masuk kawasan lindung TNK itu spektakuler, tidak realistis, dan tidak masuk akal. Apalagi harga tiketnya sistem berlangganan.

Tiket Tn Komodo Mahal, Asita Ntt Khawatir Permintaan Perjalanan Wisata Anjlok

Saat ini para pelaku wisata dan calon wisatawan kebingungan soal harga tiket. Banyak calon wisatawan akan membatalkan kedatangan mereka dan meminta pengembalian uang deposit mereka.

August menegaskan, pasca pemberlakuan kebijakan tiket ini, situasi pariwisata di NTT dan khususnya Flores akan semakin terpuruk.

HPI mendesak pemerintah melakukan kajian untuk mendapatkan angka yang realistis dengan inflasi yang lebih rendah. Tidak terlalu tinggi untuk membuatnya terlalu mahal. Ia berharap bisa mengikutsertakan seniman dari sektor pariwisata dalam proses revisi.

Selama pelaksanaan, harga tiket untuk wisatawan domestik dan wisatawan mancanegara harus berbeda. Sistem pembayaran hanya berlaku untuk satu hari kunjungan, bukan untuk satu tahun,” ujarnya.

Pulau Komodo Tempat Naga Terakhir Di Dunia

Panorama Pulau Komodo dengan pemukiman di Desa Komodo. Sejak dulu orang bermukim di Pulau Komodo. Foto: Ardiansyah/Indonesia

Yuvancius Stefanus Nonga, Deputi WALHI NTT di Indonesia, meminta pada Minggu (03/07/2022) agar pemerintah juga tetap tegas terhadap pembatasan investasi di sektor TNK.

“Pemerintah juga harus tegas di atas sambil membatasi kuota pengunjung. Misalnya pembatasan investasi dan privatisasi di sektor TNK,” usulnya.

Uven juga perlu mengatur jumlah kapal pesiar di perairan TNK, karena emisi karbon yang dihasilkan akan mempengaruhi habitat laut.

Menata Taman Nasional Komodo

Lanjutnya, saat menambatkan kapal, jangkar berdampak pada terumbu karang. Harus ada standar khusus agar biota laut tidak dirugikan.

“Tiketnya untuk siapa? Investor minat di daerah, pemerintah atau konservasi? Bagaimana dengan perahu kecil lokal dan umum?” Dia bertanya.

Panorama gugusan pulau yang indah di kawasan Taman Nasional Komodo (TNK) sebelah barat Kawasan Mangarai, Flores, NTT. Foto: Ibed de Rosari/Indonesia

Sementara itu, Direktur Walhi NTT Umbu Wulang Tanamahu Parangi mengatakan ada tiga perusahaan swasta yang akan mendapat ‘karpet merah’ melalui izin konsesi di bawah skema Izin Pengusahaan Wisata Alam (IPPA).

Jangan Gusur 2000 Jiwa Penduduk Asli Dari Pulau Komodo !

Dalam skema IPPA terbagi menjadi dua izin yaitu Izin Usaha Penyediaan Jasa Wisata Alam (IUPJWA) dan Izin Usaha Penyediaan Sarana Wisata Alam (IUPSWA).

Tiga perusahaan bernama Segara Komodo Lestari (SKL) sebagai perusahaan pertama penerima IUPSWA akan menempati lahan seluas 22,1 hektare di Pulau Rinca, sesuai perintah Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan. 5.557/Mainhut/II/2013.

PT Komodo Wildlife Ecotourism di Pulau Komodo dan Pulau Padar dengan izin IUPSWA, meliputi 274,81 ha (19,6% luas Pulau Padar) dan 154,6 ha (3,8% luas Pulau Komodo).

PT Synergindo Niagatama (PT SN) di Pulau Tatawa dengan luas 6490 hektar. Pada tahun 2018, pemerintah mengubah desain lokasi lapangan percobaan di Pulau Tatawa. Dengan perubahan tata ruang ini, area publik berkurang menjadi hanya 3.447 hektar, sedangkan area komersial bertambah menjadi 17.497 hektar.

Turis Asing Lirik Pulau Komodo Sebagai Jurassic Park Yang Nyata

Pada tahun 2012, Kementerian Perlindungan Lingkungan Hidup dan Kehutanan mengeluarkan Peraturan No. 21/IV-SET/2012 mengubah 303,9 hektar Pulau Padar menjadi kawasan penggunaan lahan wisata. Proyek ini membagi area penggunaan menjadi 275 hektar untuk ruang komersial dan 28,9 hektar untuk ruang wisata umum.

“Dari total 275 hektare kawasan komersial, 274,13 hektare lahan telah diserahkan kepada perseroan untuk pembangunan resor khusus,” ujarnya.

Ekowisata, Keistimewaan, Flora, Satwa Liar, Hutan Lindung, Infrastruktur, Kerusakan Lingkungan, Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, Larangan Pariwisata, Pulau Komodo, Pulau Padar, Satwa Lindung, Satwa Liar Pulau Komodo Nusa Tenggara Timur (NTT) Tidak ada lagi. Tempat untuk backpacker atau turis dengan anggaran terbatas. Hal itu disampaikan Gubernur NTT.

Pulau Komodo di Nusa Tenggara Timur (NTT) bukan lagi menjadi tempat para backpacker atau turis berhemat. Gubernur NTT Victor Evdenslu Lyskondt mengumumkan bahwa Wisata Pulau Komodo akan dirancang sebagai tujuan wisata unggulan terutama bagi wisatawan berkantong tebal. Pulau komodo ras tidak lagi seperti tujuan wisata lainnya di Indonesia.

Jelajahi Pesona 10 Pulau Paling Indah Di Nusa Tenggara

Gagasan gubernur NTT menjadikan Pulau Komodo sebagai destinasi wisata unggulan dikabarkan muncul setelah penerbit travel guide ternama, Lonely Planet, menobatkan NTT sebagai salah satu destinasi wisata dunia yang wajib dikunjungi pada 2020. Menurut Victor, upaya ini juga dilakukan untuk menjaga ekosistem alam Pulau Komodo agar tidak dirusak oleh wisatawan.

Upaya Victor menyortir wisatawan sudah terlihat sejak September 2019 lalu. Victor berencana menutup Pulau Komodo. Tapi tidak jadi karena Menteri Kelautan, Menteri Pariwisata, dan Menteri Perlindungan Lingkungan waktu itu sudah menyampaikan hal itu. Akhirnya dipilih jalan tengah dengan membatasi jumlah pengunjung Pulau Komodo. garis? Uang tentu saja.

Pulau Komodo akan menerapkan keanggotaan tahunan premium. Biayanya besar banget, rencananya sekitar Rp 14 juta. Mereka yang tidak terdaftar dalam keanggotaan premium ini pasti tidak akan bisa masuk ke Pulau Komodo. Wisatawan non-premium ini selanjutnya akan diarahkan ke Pulau Rinca.

Rencana ini memiliki banyak kelebihan dan kekurangan. Sebagai alasan untuk melindungi ekosistem alam Pulau Komodo dengan menjadikannya sebagai wisata mewah, Victor mengatakan bahwa wisatawan miskin yang secara tidak langsung mengandalkan tiket promosi dan tabungan ke Pulau Rinka atau Gili Lau tidak dapat melindungi lingkungan lebih baik daripada wisatawan kaya dan kaya.

Ngotot Masuk Taman Nasional Gratis

Tentu saja tidak. Tidak ada yang salah dengan keinginan Gubernur NTT Victor untuk bekerja demi kepentingan warganya melalui sektor pariwisata. Tak bisa dipungkiri NTT merupakan sumber devisa negara yang menjanjikan. Data statistik Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan kunjungan wisatawan ke NTT meningkat signifikan dari tahun 2013 hingga 2017.

Menengok ke Bali, melalui pariwisata mereka mampu menekan persentase penduduk miskin menjadi hanya 3,91 persen, terendah kedua di Indonesia. Seiring dengan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Bali yang sangat tinggi, tepatnya 74,3 dari 100, menempati urutan kelima tertinggi di Indonesia. Tentu saja, situasi ini juga bisa terjadi di NTT hanya jika industri pariwisata dikelola dengan baik.

Menjadikan destinasi wisata hanya untuk orang kaya bukanlah hal baru dalam industri pariwisata. Banyak negara menerapkannya terlebih dahulu, tujuannya jelas

Hotel nusa tenggara timur, kupang nusa tenggara timur, pulau ende nusa tenggara timur, peta pulau nusa tenggara timur, pulau komodo nusa tenggara timur, pulau komodo di nusa tenggara, pulau nusa tenggara timur, komodo nusa tenggara, pulau alor nusa tenggara timur, pulau sabu nusa tenggara timur, nusa tenggara timur, pulau di nusa tenggara timur

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Copyright © 2021 KANHA MEDIA