Informasi
Kota Tua Momen Historis Batavia Yang Tak Boleh Dilewatkan
Kota Tua Momen Historis Batavia Yang Tak Boleh Dilewatkan – Jakarta bukan hanya ibu kota dengan deretan gedung pencakar langit yang megah. Jauh sebelum itu, sebenarnya Jakarta adalah saksi bisu perjuangan Indonesia sebelum kemerdekaan. Ini memungkinkan Anda menemukan banyak museum yang menceritakan sejarah ibu kota.
Seperti deretan museum ini, bagian dari perayaan Sumpah Pemuda berlangsung pada 28 Oktober. Deretan museum ini tidak hanya mengingatkan kita pada sejarah masa lalu, tetapi juga memiliki potensi besar untuk pertumbuhan pariwisata dan ekonomi kreatif.
Kota Tua Momen Historis Batavia Yang Tak Boleh Dilewatkan
Untuk itu, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Uno, ingin menjadikan museum sebagai mitra terbaik dalam membangun pariwisata Indonesia yang berkualitas dan berkelanjutan.
Wisata Malam Jakarta Tak Hanya Hiburan Malam, Ini Buktinya
Sandiaga Uno menjelaskan: “Nilai utama pariwisata yang berkualitas dan berwawasan lingkungan berlandaskan pada pariwisata dengan sumber daya manusia yang terampil, kepuasan pengalaman, diversifikasi produk dan layanan serta penggunaan teknologi,” jelas Sandiaga Uno dalam siaran pers di “Hari Museum Indonesia” . Momen transformasi, inovasi dan kolaborasi, Sandiaga Uno: Menghadirkan Museum Kelas Dunia”.
Selain potensinya yang besar, museum-museum ini memiliki berbagai koleksi sejarah yang menarik bagi pengunjung. Mulai dari museum yang menjelaskan tentang sejarah Jakarta, hingga museum yang memperingati Sumpah Pemuda. Simak ulasannya di bawah ini, yuk!
Sudah berakhir, tapi tunggu dulu sebelum Anda mendengar barisan museum sejarah di Jakarta. Jangan lupa follow akun Instagram @pesonaid_travel untuk selalu update berita wisata terbaru dan temukan banyak produk lokal kreatif #DiIndonesiaAja ya, teman-teman!
Museum ini pasti sangat familiar bagi masyarakat di dalam dan sekitar Jakarta. Nah, mana lagi kalau bukan Museum Fatahilla. Sebagai simbol kota Jakarta, Museum Kota Tua adalah tempat yang tepat bagi Anda yang ingin mengetahui lebih jauh tentang sejarah kota Jakarta.
Museum Sejarah Jakarta Attraction Reviews
Awalnya dikenal sebagai “Museum Batavia”, museum ini kemudian berganti nama menjadi “Museum Sejarah Jakarta” atau sekarang dikenal sebagai “Museum Fatahilla”.
Pada zaman penjajahan VOC, gedung Museum Fatahilla digunakan untuk Balai Kota Jakarta lho. Karena itu, bangunan ini merupakan salah satu bangunan paling bersejarah di Jakarta.
Di museum ini, pengunjung dapat melihat jejak sejarah Jakarta, dari zaman prasejarah hingga berdirinya Kota Jayakarta pada tahun 1527. Masih banyak koleksi sejarah lainnya seperti Ordo, Aksara Ciaratune, Kanon Jagur dan mebel antik. Abad 17 hingga 19 merupakan hasil perpaduan unsur seni Eropa, Cina, dan Indonesia. Setelah berkunjung ke museum, Anda bisa berburu foto-foto di Kota Tua atau beristirahat sejenak sambil menikmati makanan dan minuman di kafe terdekat seperti Cafe Batavia.
Selanjutnya museum ini dipersembahkan untuk salah satu pahlawan Indonesia yaitu Mohd Husni Thamrin yang juga dikenal dengan M.H Thamrin atau Bang Ni. M.H Thamrin adalah penduduk asli Betawi, lahir pada tanggal 16 Februari 1894 di Sawah Besar.
Bakal Jadi Pusat Ekonomi Budaya, Ini 10 Objek Wisata Di Kota Tua
Karyanya dalam Gerakan Nasionalis adalah M.H. Thamrin dikenal sebagai sosok yang selalu berjuang untuk rakyat, untuk kemajuan masyarakat adat, dan akhirnya menuntut Indonesia memiliki parlemen dan yayasan. Padahal, hingga akhir hayatnya, MH Thamrin telah melakukan banyak hal untuk bangsa dan negara.
Maka atas jasanya M.H. Thamrin telah dinyatakan sebagai pahlawan nasional, seperti nama jalan terkenal di Jakarta. Tidak hanya itu, M.H. Setelah digunakan untuk memperjuangkan kemerdekaan Indonesia, Thamrin kini telah diubah menjadi museum untuk memperingati nilainya.
Museum ini memiliki banyak koleksi foto dari perjuangan mereka hingga beberapa suasana kota tua Jakarta. Ada juga koleksi radio-radio bekas milik M.H. Thamrin digunakan, diikuti oleh piring hias, blancon, meja dan kursi. Ada juga perpustakaan dengan koleksi buku tulisan tangan tentang M.H. Beberapa pidatonya di Volksrad bersama Thamrin.
Untuk penggemar sejarah, Anda juga dapat mengunjungi situs lain yang jauh dari M.H. Thamrin, misalnya, seperti bangunan Panchasila atau tugu peringatan perang.
Sejarah Museum Jakarta (kota Tua) Secara Singkat
Terakhir, Museum Sumpah Pemuda adalah salah satu museum Jakarta yang kaya akan sejarah. Museum ini memiliki sejarah penting terkait dengan momen-momen persatuan dan perjuangan para pemuda bangsa Indonesia.
Sebab, tanpa usaha para pemuda dan perempuan saat itu, mungkin Indonesia tidak bisa bersatu untuk mengusir penjajah. Para pemuda ini telah berhasil menyatukan keutuhan Indonesia melalui Sumpah Pemuda.
Sumpah Pemuda merupakan sumpah pemuda Indonesia pada Kongres Pemuda II yang diselenggarakan pada 27-28 Oktober 1928. Sumpah ini meliputi sumpah satu tanah air, satu negara dan satu bahasa.
Museum Sumpah Pemuda sebenarnya adalah rumah dari Sai Kong Leong. Sejak tahun 1908, bangunan yang dikenal sebagai Commensalenhuis ini telah digunakan sebagai tempat tinggal siswa Stovia (Schule tot Oplieding van Inlandsche Aartsen) dan RS (Rechtschule). Beberapa santri yang tinggal di sana adalah Muhammad Yamin, Amir Szarifodin, Sorjadi, Asat, Ferdinand Lumban Tobing dan lain-lain.
Indonesia People Jakarta Hi Res Stock Photography And Images
Bangunan Gedung Kramat ini menjadi saksi bisu lahirnya ikrar yang dimulai 93 tahun lalu. Di museum ini dikumpulkan benda-benda yang merupakan bagian dari sejarah peristiwa sejarah Sumpah Pemuda.
Hingga tahun 2007, koleksinya berjumlah 2.867 karya, koleksi utamanya adalah Gedung Kramat 106, tempat perencanaan dan penyelenggaraan Kongres Pemuda II pada 27-28 Oktober 1928.
Museum Sumpah Pemuda memiliki ruangan khusus yang didedikasikan untuk Wage Rudolph Suprathman (WR Suprathman) karena ia berjasa dalam menggubah lagu kebangsaan. Di ruangan itu Anda bisa melihat foto-foto dirinya sepanjang hidupnya, diorama, hingga biola pribadinya.
Biola pribadi yang disimpan di Museum Sumpah Pemuda adalah biola yang digunakan saat “Indonesia Raya” pertama kali dinyanyikan pada Kongres Pemuda Kedua pada 28 Oktober 1928 di Gedung Kramat 106, Jakarta. Tidak hanya itu, LP. Sebuah rekaman lagu Indonesia Raya disimpan di museum ini. LP berisi lagu Indonesia Raya dalam dua versi, asli dan Kerangang.
Puncak Hari Museum Akan Digelar Di Kota Tua
Selain itu, Anda juga akan menemukan berbagai relung atau miniatur yang menggambarkan pelaksanaan Sumpah Pemuda yang berlangsung 93 tahun lalu.
Hadirnya keputusan berbangsa, satu bahasa, dan satu tanah air adalah persatuan bangsa Indonesia, bukan untuk kehilangan jati dirinya. Masuk akal dan sangat indah, ya!
Setelah puas menjelajah Museum Sumpah Pemuda, Anda bisa berwisata kuliner dengan mengunjungi beberapa restoran yang terletak tak jauh dari gedung bersejarah ini. Bagi Anda yang ingin menikmati kuliner khas Makassar, Anda bisa mengunjungi Koto Makassar Senen yang tidak jauh dari museum. Tak hanya itu, Nasi Kapau Io menjadi pilihan yang tepat untuk dicoba bagi yang ingin menikmati kuliner khas Bukittinggi.
Kalau nanti mau berkunjung ke museum di atas, jangan lupa ikuti protokol kesehatan 6M dan disiplin, ya! Mulailah dengan memakai masker, menjaga jarak, cuci tangan pakai sabun, hindari keramaian, kurangi olahraga, hindari makan bersama.
Nestapa Di Balik Gagahnya Museum Sejarah Jakarta, Cagar Budaya Indonesia
Selain itu, jangan lupa untuk segera melaksanakan vaksinasi Covid-19 saat ini di seluruh wilayah Indonesia. Vaksinasi dapat melindungi Anda dan keluarga Anda dari wabah virus corona saat ini. Tak hanya itu, vaksinasi wajib dilakukan jika ingin ke berbagai destinasi wisata #DiIndonesiaAja, lho!
Di #DiRumahAja, isi waktu luangmu dengan berbagai keseruan, ya! Salah satunya adalah mengikuti PUKIS atau Kuis Pesona Have Quiz yang diadakan setiap hari Selasa. Caranya gampang banget, kamu hanya perlu follow akun Instagram @pesonaid_travel, lalu like postingan PUKIS terbaru di feed. Jawab pertanyaan di kolom komentar dan jangan lupa ajak tiga orang teman kamu untuk mengikuti kuis ini. Yuk, dapatkan berbagai hadiah menarik untuk para pemenangnya!
Banyaknya aktivitas di rumah, bukan berarti harus mati gaya. Temukan banyak inspirasi dan hiburan #DiIndonesiaAja dalam koleksi ini. Kamu juga bisa mendukung ekonomi kreatif Indonesia dari rumah! Pemprov DKI Jakarta menutup kawasan wisata Kota Tua hingga 16 Mei 2021. (/Faisal Fanani)
, JAKARTA – Untuk memeriahkan perayaan Jakarta ke-495, masyarakat bisa mengunjungi 11 museum secara gratis hari ini, Rabu (22 Juni 2022) saja. Museum-museum tersebut dikelola oleh Dinas Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta.
Kawasan Wisata Kota Tua Masih Ditutup Saat Libur Lebaran
Setiap museum memiliki cerita dan sejarah nusantara yang berbeda. Simak ulasan selengkapnya di bawah ini tentang 11 museum yang dikutip berbagai sumber pada Rabu (22 Juni 2022).
Juga dikenal sebagai Museum Fatahilla, museum ini pada awalnya digunakan sebagai bangunan balai kota kedua, dibangun pada 27 April 1626 oleh Gubernur Jenderal Peter de Carpentier (1623-1627) pada masa rezim VOC di Batavia. Kelapa, masa kolonial, pasca kemerdekaan.
Dikutip dari jakarta.go.id, Selasa (22 Juni 2022), Museum Sejarah Jakarta memiliki koleksi 23.500 benda bersejarah dalam bentuk asli dan replika. Museum ini berdiri pada tanggal 25 Oktober 1707-1712 dan resmi menjadi Museum Sejarah Jakarta pada tahun 1974.
Museum ini terletak di Jalan Taman Fatahilla No. di Pinangsia, Kecamatan Taman Sari, Jakarta Barat. 1 ada di Jam operasional museum adalah Selasa-Minggu 09.00-15.00 WIB. Tiket masuknya Rp 5.000 untuk dewasa, Rp 2.000 untuk anak-anak.
Kolaborasi Tiga Perusahaan Besar Kelola Kota Tua Sunda Kelapa Jadi Desnitasi Internasional
Museum Jong 45 menjadi saksi bisu sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia pada tahun 1945. Museum ini didirikan pada tahun 1938 oleh LC Schömper, maka nama “Schomper” Hotel, dan menampung koleksi peninggalan pejuang Indonesia. Kendaraan dinas Presiden dan Wakil Presiden Pertama Republik Indonesia (REP). 1 dan REP 2) untuk pengeboman mobil bikini.
Ada juga koleksi foto dokumenter, lukisan dan diorama yang menggambarkan perjuangan antara 1945-1950. Beberapa karakter pertempuran ditampilkan dalam bentuk payudara.
Museum Jong 45 berlokasi di Jalan Menteng Raya 31, Desa Kebon Sirih, Kecamatan Menteng, Jakarta Pusat dan beroperasi dari Selasa hingga Minggu pukul 08.00-16.00 WIB. Tiket masuknya Rp 5.000 untuk dewasa, Rp 3.000 untuk pelajar, dan Rp 2.000 untuk anak-anak.
* Kebenaran atau tipuan? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silahkan cek keaslian WhatsApp
Pesona Kota Tua Jakarta, Tidak Boleh Dilewatkan Wisatawan
Momen yang tak terlupakan, batavia cafe kota tua, mercure batavia kota tua, hotel mercure batavia kota tua, kota tua batavia, sejarah kota tua batavia, hotel batavia kota tua jakarta, menu cafe batavia kota tua, hotel batavia kota tua, makanan yang kucing tak boleh makan, tak boleh tidur malam, kota tua batavia jakarta