Wisata Bali
Pura Besakih
Review Pura Besakih Bali Paling Lengkap 2021
Apakah Anda pernah berkunjung ke Karangasem Bali? Jika pernah, pastinya tidak asing dengan Pura Besakih sebagai tempat peribadatan umat Hindu yang juga dinobatkan sebagai pura terbesar se Indonesia. Penasaran bagaimana review lengkapnya? Baca dari awal hingga akhir, ya!
Fakta Pura Besakih
Pura Agung Besakih mempunyai satu pusat pura yang diberi nama Penataran Agung Besakih dan dikelilingi oleh 18 pura kecil lainnya. Salah satu ciri khasnya adalah anak tangga yang sangat banyak jumlahnya dengan gerbang yang besar sebagai pintu masuk area Pusat Penataran Besakih.
Banyak sekali pelinggih (tempat persembahyangan) untuk umat Hindu di sini. Jadi, ketika berkunjung ke sana, Anda tetap harus menjaga etika dan sopan santun, ya.
Pura Besakih Bali, sangat terkenal hingga ke luar negeri. Hal tersebut dibuktikan dengan banyaknya wisatawan asing yang berkunjung. Mereka terkagum-kagum dengan bentuk bangunan dan keindahannya. Oleh karena itu, tak heran jika Besakih dianggap sebagai ibunya pura di Bali.
Sejarah Singkat Pura Besakih
Setelah mengetahui fakta tentang Pura Besakih, selanjutnya Anda harus tahu bagaimana sejarah singkatnya. Pura ini didirikan oleh seorang tokoh agama Hindu yang lahir di India bernama Rsi Markandeya.
Konon katanya, dahulu belum terdapat Selat Bali seperti yang Anda ketahui sekarang. Pulau Jawa dan Bali masih menjadi satu, tidak terpisahkan oleh lautan dan sangat panjang. Oleh karena itu, sering dijuluki dengan Dawa yang artinya adalah panjang.
Rsi Markandeya waktu itu bertapa di Gunung Dieng Jawa Tengah, ia mendapatkan petunjuk untuk merambah hutan yang ada di Pulau Dawa, mulai dari arah selatan hingga utara. Pada waktu perambasan ini, Rsi Markandeya menanam kendi yang berisikan beberapa logam.
Tempat menanamnya disebut dengan Basuki yang artinya selamat. Beberapa logam yang ditanam adalah perak, besi, tembaga, perunggu, dan emas. Kelima logam inilah kemudian disebut sebagai Panca Datu. Selain itu, juga ada permata yang disebut sebagai Mirahadi.
Kenapa diberi nama Basuki? Hal ini dikarenakan Rsi Markandeya telah selamat dan sukses dalam melakukan tugasnya, dan hingga saat ini tempat tersebut menjadi Pura Besakih. Berdasarkan catatan sejarah, pura ini berdiri pada tahun, 1284 dan pernah ditaklukkan oleh kerajaan Majapahit.
Jadi, Pura Besakih peninggalan Kerajaan Majapahit ini sudah lama ada dan dianggap sakral oleh masyarakat setempat.
Lokasi Pura Besakih
Bangunan kokoh tempat peribadatan umat Hindu ini terletak di Desa Besakih, Kecamatan Rendang, Kabupaten Karangasem, Bali. Dekat dengan Puncak Gunung Agung yang selalu menawarkan pemandangan yang indah.
Anda akan mendapatkan view yang menarik cukup dengan berjalan kaki selama kurang lebih 30 menit dari Pura Penataran Agung Utama. Sekedar saran, Anda bisa menggunakan Google Maps agar tidak tersesat.
Sisi Menarik yang Bisa Dinikmati di Pura Besakih
Jangan salah, walaupun sebagai tempat peribadatan, tapi ada beberapa sisi menarik yang bisa Anda ketahui dan nikmati, lho. Cara ini membuat liburan Anda lebih berkualitas. Ini dia beberapa sisi menarik yang dimiliki oleh Pura Besakih:
1. Pura Penataran Agung
Seperti yang sudah dijelaskan di atas, bahwa Pura Penataran Agung menjadi pusat peribadatan. Namun sebelum itu, Anda harus tahu bahwasanya tempat ini pernah mengalami pemugaran beberapa kali.
Hal tersebut dikarenakan gempa bumi hebat yang terjadi pada tahun 1963 yang membuatnya berantakan. Mitos Pura Besakih yang berkembang saat itu adalah Dewa ingin menunjukkan kekuatan tanpa benar-benar menghancurkan kompleks suci.
Ketika berada di sana, Anda akan dihadapkan dengan 7 area yang berbeda yang mewakili alam semesta. Masing-masing memiliki tempat pemujaan. Contohnya adalah Pura Pasimpangan yang ada di sisi timur, Pura Pengubengan di hulu dan masih banyak lagi yang lainnya.
2. Pura Pengubengan
Nah, Pura Pengubengan inilah yang sebenarnya menawarkan pemandangan yang sangat indah dan bisa ditempuh kurang lebih 30 menit, dengan berjalan kaki dari Penataran Agung Utama. Apabila ditotal, jaraknya kurang lebih 3 km.
Sepanjang perjalanan Anda bisa menikmati semua sisi pura dan lebih mendekatkan diri kepada Tuhan. Kapan lagi menikmati liburan dengan bonus menjadi pribadi yang lebih baik lagi?
3. Pura Batu Tirtha
Sesuai dengan namanya, Tirtha artinya adalah air. Pura ini menjadi sumber air suci untuk upacara-upacara yang dilaksanakan masyarakat setempat di Pura Besakih.
Apabila Anda memiliki banyak waktu luang, informasi, dan keunikan akan lebih banyak didapatkan ketika masyarakat melaksanakan upacara adat.
4. Terdapat 4 Kompleks Simbolis Dewa
Terdapat 4 kompleks yang menyimbolkan Dewa yang mengatur kewenangannya masing-masing, yaitu Pura Batu Madeg yang ada di Utara, Pura Kiduling Kreteg yang ada di Selatan, Pura Gelap di Timur, dan Pura Ulun Kulkul yang ada di Barat.
Ketika Anda berada di Pura Batu Madeg, maka akan menemui Kuil Meru Tumpang Sebelas yang digunakan sebagai tempat menyimpan batu sentral yang dinamakan Batu Ngadeg. Batu Ngadeg inilah yang diyakini masyarakat sebagai empat turunnya Dewa Wisnu.
5. Pura Peninjoan
Pura Besakih memang tidak henti-hentinya menyajikan keindahan dibalik kisah yang dipercaya selama ini. Anda bisa mengunjungi Pura Peninjoan yang berjarak 20 menit dari Meru Tumpang Sebelas.
Selama perjalanan, Anda akan disuguhkan dengan lembah dan sungai yang sangat asri. Apalagi lokasi Pura Peninjoan ini di atas bukit kecil, sehingga Anda bisa melihat semua sisi Pura.
Masih banyak lagi Pura kecil yang ada di kompleks Besakih Bali. Sekedar saran sebaiknya Anda datang di siang hari, agar waktunya panjang dan bisa menikmati keindahan sekitar sepuasnya.
Fasilitas
Pura Besakih adalah tempat peribadatan, namun bukan berarti tidak memiliki fasilitas yang lengkap, di antaranya adalah sebagai berikut:
1. Warung Makan dan Kios
Anda tidak perlu khawatir kelaparan, karena di sana banyak yang mendirikan warung makan atau kios yang tersebar di pinggir jalan. Tepatnya sebelum loket atau pintu masuk.
2. Area Parkir dan Toilet
Tempat parkir dan toilet memang wajib ada di semua tempat yang dikunjungi oleh banyak orang, tak terkecuali pura ini. Anda tidak perlu khawatir, jika ingin buang air kecil atau besar karena semuanya sudah disediakan.
3. Penginapan
Ketika asyik menikmati pemandangan di sana, tak terasa hari sudah malam dan Anda menginginkan tempat istirahat. Langsung saja cari penginapan di sekitar pura ini, banyak kok, Anda bisa menyesuaikan kebutuhan dan budget, ya!
Jam Buka dan Harga Tiket Masuk
Anda bisa datang ke tempat ini mulai pukul 09.00 WITA pagi hingga pukul 18.00 WITA. Namun untuk mendapatkan view terbaik, lebih baik datang pagi hari karena jika sudah sore kabut akan turun, mengingat lokasinya memang sangat dekat dengan Gunung Agung.
Untuk harga tiket tidak mahal kok, Anda cukup membayar Rp. 35.000 saja di loket depan. Selebihnya Anda tidak akan dikenakan biaya apapun.
Sekarang apakah Anda sudah mempunyai jadwal kapan akan berwisata ke Pura Besakih ini? Jika sudah persiapkan diri sebaik mungkin dan senantiasa jaga kesehatan ya, agar kuat menikmati semua keindahan di sana.