Connect with us

Logistik Yang Harus Dibawa Saat Mendaki

Informasi

Logistik Yang Harus Dibawa Saat Mendaki

Logistik Yang Harus Dibawa Saat Mendaki – Selamat tinggal! Apa kabar teman-teman? Akhirnya saya ngeblog lagi setelah bulan lalu saya terlalu malas untuk menulis hahaha. Seperti yang dijanjikan pada postingan saya sebulan yang lalu, pada postingan kali ini saya akan membahas tentang traveling tanpa menghasilkan zero waste, terutama saat mendaki gunung. Saya mendapat pengetahuan tentang Zero Waste Class April lalu dan ada beberapa tambahan dari pengalaman mendaki gunung saya.

Sebelumnya, tahukah Anda jika harus mendaki gunung, perlengkapan apa yang harus Anda bawa? Kalau belum, saya share daftarnya disini (berdasarkan pengalaman, kalau belum, tambahin hehe). Perlengkapan ini harus dibawa, baik berkelompok maupun sendiri-sendiri, agar tidak mengalami kesulitan saat mendaki gunung.

Logistik Yang Harus Dibawa Saat Mendaki

Logistik Yang Harus Dibawa Saat Mendaki

Dari peralatan dan logistik yang kami angkut, terkadang kami menghasilkan limbah dan jika tidak sengaja kami bahkan bisa meninggalkannya di pegunungan (walaupun kecil). Nah, untuk meminimalisir pemborosan atau malah berterima kasih karena tidak menghasilkan pemborosan, berikut adalah alternatif peralatan yang bisa diganti.

Logistik Makanan Untuk Mendaki Gunung Wajib Dibawa

Pada foto di atas, biasanya barang-barang di kolom pertama (kiri) dibuang secara permanen setelah mendaki gunung, misalnya hanya kantong sampah dan air minum kemasan. Daripada harus membuang barang-barang, lebih baik mengganti peralatan yang bisa kita gunakan untuk pendakian selanjutnya. Tapi barang aftermarket lebih mahal, kan? Nah, karena harganya lebih mahal, kami pasti tidak akan membuangnya. Barang memiliki nilai. Apakah Anda membelinya dengan harga lebih tinggi ketika Anda membuangnya? Tidak Selain memiliki nilai, pengganti yang lebih mahal (reusable) juga dapat digunakan kembali jika ingin naik gunung, seperti dry bag dan reusable bottle. Hal lain, karena ketika membeli biaya (dan mungkin membeli berarti menghemat), kita juga menyukai barang. Cara “mencintai” sesuatu, selain rajin membersihkan, Anda juga harus menuntut siapa yang meminjamkan. Kelihatannya tidak pelit tapi kita tidak akan tahu bagaimana aset kita akan diperlakukan oleh peminjam, misalnya tringe teflon yang seharusnya hanya menggunakan spatula kayu / plastik / silikon, tetapi peminjam menggunakannya dengan spatula logam yang akan merusak teflon alih-alih.

Penyumbang sampah terbesar kedua adalah perbekalan dan kotak P3K (obat pribadi). Untuk perbekalan, usahakan untuk tidak membawa makanan instan dan kemasan (termasuk bumbu). Lebih baik membawa bahan mentah atau matang yang lebih alami, kaya akan sayuran, buah, daging, ikan dan telur. Semua sembako disimpan dalam wadah/kotak makan siang rumah tangga, bukan plastik, bila perlu dicuci dan dipotong-potong agar pas di gunung, tidak perlu khawatir. Menghitung kalori per orang saat mendaki gunung juga sangat penting, tujuannya agar tidak membawa banyak logistik dan menghasilkan lebih banyak sampah. Jika kita sudah mengetahui kalori per orang, kita bisa membuat daftar menu yang ingin kita masak. Percayalah, manajemen perjalanan sangat penting sebelum mendaki gunung karena pendakian akan lebih efisien dan efektif.

Selain perbekalan, ruang gawat darurat juga bisa secara diam-diam menghasilkan limbah. Limbah sachet Tolak Angin, limbah tablet promag, limbah gypsum/hansaplast, dll. Tapi pertolongan pertama itu penting, kenapa tidak membawa pertolongan pertama? Ya, sangat penting! Pertolongan pertama harus diangkut di kandang pribadi, tetapi akan lebih baik jika kita tidak menggunakan pertolongan pertama. Triknya agar pendakian aman (sesuai travel management) dan sehat. Jangan naik gunung saat tubuh sedang tidak sehat dan sedang haid (khusus wanita) karena pasti akan menyulitkan Anda dan rekan satu tim, sebaiknya tunda pendakian nanti saat sehat atau setelah haid. .

Semoga postingan blog ini bermanfaat, ya. Saya juga masih belajar untuk tidak membuang sampah sembarangan saat mendaki gunung, dimulai dari saya dulu hehe. Jika menurut anda akan lebih banyak manfaat jika kita mendaki gunung dan tidak menghasilkan sampah, kita tidak perlu membawa sampah yang berat terlebih dahulu (biasanya kita membawanya dalam kantong sampah besar / kantong kresek besar dan kemudian mengikat hewan peliharaan tersebut carrier jadi gak fashion haha ​​:p) Yang kedua pasti fakta gunungnya bersih. Kalau gunung tetap bersih berpuluh-puluh tahun atau puluhan tahun, kita tetap bisa camping bersama anak cucu kita (semoga masih sehat, amin) dengan view yang tetap sama bersihnya tanpa perlu jijik dengan bau tak sedap dari tumpukan sampah. Terima kasih telah membaca, semoga harimu menyenangkan! – Sejak Januari 2013 sudah lebih dari 200 nama pendaki gunung yang meninggal saat mendaki gunung Indonesia. Dan kebanyakan dari mereka meninggal karena hipotermia dan jatuh ke dalam jurang. Hal ini tentu menjadi perhatian, terutama bagi para pendaki pemula dan pendaki yang sudah familiar dengan dunia panjat tebing.

Pink Travelogue: Packing Light Perlengkapan Naik Gunung

Memang, sejak munculnya film 5cm yang mengangkat dunia panjat tebing, semakin populer dan menjadi tren di kalangan generasi muda. Pasalnya setelah penayangan film tersebut, pegunungan Indonesia mulai dipenuhi pendaki baru. Bukan hanya mappers atau pecinta alam, kini banyak selebritis, content hunter, dan pendaki gunung yang orientasinya terbuka untuk mencintai alam atau menaklukkan ego. Namun, mendaki gunung untuk menaklukkan puncak gunung bahkan tanpa pengetahuan yang tepat untuk bertahan hidup.

Tentunya hal ini akan berakibat fatal dan bisa mengakibatkan hilangnya nyawa saat mendaki gunung. Dikarenakan minimnya pengetahuan SOP pendakian, peralatan keselamatan dan keamanan navigasi dan pengetahuan survival. Dengan minimnya pengetahuan dan peralatan, para pendaki gunung pemula ini sangat rawan melakukan kesalahan yang akibatnya membawa mereka di atas tandu ke Tim SAR sehingga ada yang harus mati dalam perjalanan.

Berikut beberapa kesalahan yang harus dihindari para pendaki, baik pemula maupun senior, pemanjat tingkat dewa dan duomis yang begitu manis di atas. Karena kesalahan ini akan berakibat fatal bagi Anda dan rombongan pendakian tim SAR yang harus mengungsi. Nah, inilah 6 kesalahan yang harus dihindari pendaki jika tidak ingin mati di gunung.

Logistik Yang Harus Dibawa Saat Mendaki

Kita tahu logistik ini adalah salah satu hal terpenting saat mendaki gunung. Karena tanpa logistik kita akan kehilangan tenaga untuk mendaki. Dimana saat mendaki tubuh kita membutuhkan kalori hingga 4.000 kilogram per hari untuk melakukan aktivitas pendakian.

Manajemen Logistik Dan Kalori Dalam Mendaki Gunung

Tentu saja karena jumlah yang banyak sangat diperlukan karena mendaki gunung merupakan salah satu kegiatan yang menguras tenaga. Jika tidak, dalam perjalanan ke atas kita akan terus berjalan berjam-jam sambil membawa karung kerikil yang berat. Makanya tenaga yang dibutuhkan juga besar, apalagi saat perjalanan menanjak, yang memaksa kaki-kaki mengeluarkan tenaga ekstra.

Oleh karena itu, untuk menggantikan energi yang hilang, kita harus membawa logistik/makanan yang mampu memenuhi kebutuhan kalori tubuh. Oleh karena itu, logistik yang dibawa saat mendaki juga harus mampu menampung kalori dalam jumlah besar.

Namun bagi sebagian pendaki terkadang menyepelekan masalah manajemen logistik ini. Di mana alasannya lebih cepat dan latihan Anda memilih untuk membawa mie instan dan makanan instan lainnya. Meskipun mi instan tidak dianjurkan sebagai logistik utama dalam pendakian. Hal ini dikarenakan mie instan sulit dicerna dan diserap tubuh oleh tubuh. Sehingga hal ini menyebabkan tubuh kita kehabisan cairan yang berujung pada dehidrasi/tubuh melemah.

Padahal tubuh membutuhkan banyak makanan untuk mendapatkan energi dan menjaga suhu tubuh agar tetap hangat, karena iklim di pegunungan sangat dingin. Jadi, jika tubuh hanya makan mie instan, kita akan cepat lemas dan lapar. Dalam kondisi ini, mereka biasanya sangat rentan mengalami cedera, seperti kaki terkilir, kram, dan kesulitan bernapas. Bahkan yang paling parah pun bisa kehilangan fokus yang mengakibatkan terpeleset/jatuh ke dalam jurang, pingsan dan berujung pada kematian.

Ini Yang Saya Bawa Saat Pendakian Tektok Ke Gunung Ungaran

Lalu bagaimana manajemen logistik yang baik? Manajemen logistik yang baik ini harus kita perhatikan kebutuhan kalori saat mendaki gunung. Dimana hampir 4.000 kkal per hari dibutuhkan selama pendakian. Tentu saja, agar cukup, kita bisa membawa daging berlemak, cokelat, dan karbohidrat (nasi) untuk memberinya makan. Atau asal jangan bawa mie instan tapi bawa logistik organik atau 4 sehat 5 sempurna aman.

Tidak apa-apa jika Anda ingin mengambil mie instan saat mendaki, tetapi ingat untuk tidak menggunakannya sebagai logistik utama Anda, tetapi lakukan logistik darurat jika sesuatu yang tidak terduga terjadi dan memaksa kita untuk bertahan hidup.

Ada yang bilang level pendaki bisa dilihat dari cara dia mengemas barang di keril. Karena mengemas barang untuk pendaki merupakan seni yang harus dikuasai. Karena pengemasan barang yang baik akan memudahkan dan membuat barang bawaan tidak terlalu berliku di bahu dan punggung.

Logistik Yang Harus Dibawa Saat Mendaki

Seperti yang kita ketahui bersama, ketika kita melakukan pendakian gunung kita harus membawa banyak peralatan pendakian dan semuanya harus ada dalam tas keril. Tentunya hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi para pendaki dalam hal menata dan menata objek-objek pendakian di Keril.

Puncak Ciremai 3078 Mdpl

Jangan biarkan apapun tergantung di kerikil kecuali air minum. Misalnya, jika pot digantung dari kerikil, ini akan mengganggu gerakan saat memanjat dan penglihatan mata. Jadi sebaiknya jika ingin membawa pot, taruh saja di dasar kerikil dan isi dengan sleeping bag agar lebih aman dan kokoh.

Selain itu, pendaki pemula pun terkadang hanya meletakkan pakaian, peralatan, dll di atas kerikil tanpa dilapisi dengan plastik/kantong kering. Artinya, jika hujan akan membuat baju ganti, sleeping bag dan peralatan dapur basah. Padahal sangat penting agar barang-barang tersebut tetap kering, terutama baju ganti dan kantong tidur.

Karena jika kita tidur dengan pakaian basah, kita berpotensi besar mengalami gejala hipotermia yang mengancam jiwa. Hal ini dikarenakan tubuh tidak dapat mempertahankan suhu normalnya karena pakaian yang basah dan suhu yang rendah di pegunungan saat tidur menyebabkan suhu tubuh turun dan mendingin. Juga karena posisi tidur kita akan minim dan ini akan membuat pembakaran di dalam tubuh kurang ideal.

Jadi tutup baju, kantong tidur, dan peralatan dapur sebanyak mungkin dengan plastik, ya dan jika perlu

Sebelum Mendaki Gunung, Ketahui Dulu Perlengkapan Yang Wajib Dibawa Dan Biayanya

Makanan yang harus dibawa saat mendaki, barang yang harus dibawa saat mendaki gunung, barang yang harus dibawa saat mendaki, logistik yang dibawa saat mendaki, yang harus dibawa saat mendaki, alat alat yang harus dibawa saat mendaki, p3k yang harus dibawa saat mendaki, peralatan yang harus dibawa saat mendaki untuk perempuan, perlengkapan yang harus dibawa saat mendaki gunung, logistik yang harus dibawa saat mendaki gunung, peralatan yang harus dibawa saat mendaki, peralatan yang harus dibawa saat mendaki gunung

Continue Reading
You may also like...

Seorang Traveler dan Reviewer Wisata Yang Tinggal Di Pulau Dewata Bali.

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

More in Informasi

To Top