Wisata Bali
Monumen Bajra Sandhi
Monumen Bajra Sandhi adalah salah satu objek wisata di Pulau Bali yang sangat populer di kalangan wisatawan lokal dan mancanegara. Jika Anda tertarik untuk datang dan bertanya-tanya tentang buka sampai jam berapa sih objek wisata ini dan dimana lokasinya? Inilah informasi selengkapnya:
Sejarah
Diketahui bahwa Monumen Bajra Sandhi berasal dari tahun 1987 dan dibuka secara resmi sebagai objek wisata pada 14 Juni 2003, oleh presiden Indonesia yang kala itu yakni Ibu Megawati Soekarnoputri.
Tujuan dari dibangunnya monumen ini adalah untuk menghormati dan mengenang perjuangan rakyat Pulau Bali dalam melawan penjajahan Jepang dan Belanda saat masa perjuangan. Jika di Jakarta, monumen ini sama seperti Monas yang merupakan tugu peringatan rakyat.
Dengan mengetahui serta memahami perjalanan sejarah dan perjuangan masyarakat Bali dari masa ke masa, diharapkan bahwa masyarakat Bali masa kini bisa melestarikan budaya Bali serta memiliki semangat untuk meningkatkan pariwisata Bali.
Lokasi
Destinasi wisata Bajra Sandhi berada di sebuah daerah bernama Renon, tepatnya di Jalan Raya Puputan nomor 142, yang terletak di Kota Denpasar, Bali.
Monumen ini termasuk sangat mudah diakses karena terletak di jalan utama di kawasan strategis, yang berada tepat di tengah Lapangan Renon atau disebut juga dengan “Puputan Renon”. Berdasarkan lokasinya, monumen ini juga populer dengan nama Monumen Bajra Sandhi Renon.
Agar lebih cepat menemukannya, wisatawan bisa langsung menggunakan maps online dan berkendara menuju Kantor Gubernur Bali yang ada di Denpasar. Monumen ini berada tepat di depan kantor.
Bagi wisatawan yang datang dari kawasan Sanur, monumen ini hanya berjarak 2.5 meter, yang jika menggunakan mobil atau motor bisa langsung sampai dalam waktu 15 menit saja. Sedangkan dari kawasan Seminyak atau Kuta, jaraknya sekitar 15 km dan memakan waktu perjalanan sekitar 30 menit.
Daya Tarik
1. Struktur Kuno yang Megah
Mulai dari pintu masuk, pagar, hingga bagian dalam, Monumen Bajra Sandhi penuh dengan pahatan unik yang sangat kental akan arsitektur budaya Bali. Bangunan monumen itu sendiri berdiri di atas lahan seluas 14,4 hektar yang terdiri dari halaman rumput, taman, dan pohon palem.
Terdapat juga patung-patung batu berbagai bentuk di area dalam monumen. Seluruh bangunan ini termasuk lantainya memang terbuat dari bahan batu, yang disusun sedemikian rupa hingga sangat rapi dan indah.
Jika dilihat dari atas, bentuk dari monumen ini adalah persegi panjang, yang konon mengikuti patokan dari arsitektur khas Bali bernama “Tri Mandala”.
Sedangkan jika dilihat dari kejauhan, bangunan yang berdiri di tengah kota Denpasar yang ramai ini terlihat megah dan menyerupai lonceng sembahyang pendeta Hindu Bali yang disebut “Bajra”.
2. Desain Ruangan yang Unik
Sesuai dengan arsitektur “Tri Mandala” yang bermakna tiga bagian utama, monumen ini memiliki tiga bagian yang terdiri dari:
- Utama Mandala: bangunan utama/induk yang berada di tengah-tengah monumen.
- Madya Mandala: halaman bagian dalam monumen yang mengelilingi bangunan induk tadi (Utama Mandala).
- Nista Mandala: bagian paling luar dari Monumen Bajra Sandhi, atau secara sederhana adalah pelataran/halaman luar yang mengelilingi bangunan monumen dan yang terlihat paling jelas dari jalan raya.
Selanjutnya, bangunan induk tadi dibagi lagi menjadi tiga bagian yang berada di tiga lantai berbeda, yang terdiri dari:
- Nistaning Utama Mandala
Bagian pertama ini berada di lantai paling bawah/dasar dan berfungsi sebagai ruang pameran, ruang perpustakaan, serta ruang administrasi. Tepat di tengah-tengah lantai paling bawah namun di bagian luar, ada sebuah danau kecil yang bernama “Puser Tasik”.
- Madyaning Utama Mandala
Bagian kedua berada di lantai dua dan berisi 33 buah diorama yang penuh makna, karena menggambarkan berbagai perjuangan yang telah dilakukan rakyat Bali untuk mengusir para penjajah dari Pulau Dewata.
Pengertian dari diorama sendiri adalah sebuah benda tiga dimensi yang merupakan miniatur untuk menggambarkan suatu kejadian, adegan, pemandangan, atau peristiwa tertentu.
Diorama ini juga menggambarkan berbagai peristiwa bersejarah lain yang terjadi di Pulau Bali, seperti masuknya agama Hindu, kolonialisme Belanda, beberapa kerajaan Bali, dan era Majapahit.
- Ruang Meditasi
Bagian terakhir ada di lantai tiga yang merupakan ruang kosong sebagai tempat untuk bermeditasi. Dari ruang ini, para wisatawan bisa melihat keindahan panorama Kota Denpasar.
3. 3D Trick-art
Pada bulan Agustus 2016, ada perubahan pada ruang dasar di Monumen Bajra Sandhi, yaitu ditambah dengan seni 3D trick-art. Jadi, bagian dindingnya penuh dengan mural keren yang cocok sebagai latar belakang untuk pose foto.
Total ada sekitar 102 lukisan 3 dimensi, 5 ilusi optik, dan 5 ruangan khusus dengan tema rumah hobbit, papan ajaib, rumah berhantu, dan ruangan terbang.
Tema lukisannya sendiri adalah kreatif, interaktif, dan edukatif tentang budaya Bali, seperti “Metajen” (sabung ayam) yang merupakan salah satu kebiasaan masyarakat Bali, “Ogoh-ogoh” yang merupakan parade khas Bali setiap menjelang Hari Raya Nyepi, dll.
Terdapat juga lukisan komodo yang saat ini menjadi salah satu satwa langka dan hampir punah, serta lukisan Candi Borobudur yang menjadi salah satu World Heritage List menurut UNESCO. Ada juga lukisan bertema kartun yang bisa menarik perhatian pengunjung anak-anak.
4. Taman Rumput dan Kolam
Pemandangan di sekitar area monumen adalah tanah lapang dengan rumput subur berwarna hijau, yang seringkali dijadikan sebagai tempat untuk bersantai para wisatawan sekaligus untuk berfoto ria.
Karena memiliki pemandangan yang bagus, bagian ini juga sering dijadikan sebagai tempat untuk sesi foto prewedding dan model.
Beberapa titik di dalam area monumen juga ada yang berupa rumput hijau dan bahkan dengan beberapa tanaman bunga di dalam pot. Sisi lainnya ada kolam kecil berbentuk persegi panjang dengan air yang terlihat jernih.
5. Simbol Kemerdekaan
Jika diperhatikan dengan seksama, wisatawan akan mengetahui bahwa monumen ini memiliki simbol yang mewakili tanggal kemerdekaan Indonesia, yaitu 17 Agustus 1945. Ditandai dengan adanya 17 gerbang utama, 8 buah pilar penyangga, dan fakta bahwa monumen ini memiliki tinggi 45 meter.
Harga Tiket Masuk dan Jam Buka
Wisatawan bisa berkunjung ke Monumen Bajra Sandhi Bali kapan saja, karena objek wisata ini dibuka untuk umum setiap hari, mulai dari jam 08:30 – 16:30 WITA untuk Senin-Jum’at, dan jam 10:00 – 16:30 saat hari Sabtu dan Minggu.
Saat hari libur nasional seperti hari raya Idul Fitri atau Natal, monumen ini juga tetap buka, tapi akan libur total saat hari raya Nyepi. Sedangkan untuk harga tiket masuk, wisatawan dewasa dikenakan tarif Rp 30.000/orang dan untuk anak-anak adalah Rp 15.000.
Hampir setiap akhir pekan penduduk Denpasar berbondong-bondong datang ke alun-alun Denpasar untuk jogging atau bersepeda. Jadi, Monumen Bajra Sandhi juga akan ikut ramai setiap weekend tiba.
Bajra Sandhi merupakan monumen bersejarah perjuangan rakyat Bali untuk merdeka dari para penjajah. Objek wisata ini sangat cocok untuk mengenal lebih dalam tentang budaya serta sejarah Indonesia yang ada di Pulau Bali.