Wisata Bali
Goa Gajah
Goa Gajah, Tempat Recommended untuk Liburan Asyik Bali memang tak pernah berhenti untuk memancarkan pesonanya. Banyak wisatawan baik dari dalam ataupun luar negeri menghabiskan waktu liburan mereka di sana dengan menikmati beberapa pemandangan. Salah satu yang terkenal adalah Goa Gajah.
Sejarah Penamaan Goa Gajah
Perlu diketahui bahwasanya objek wisata ini setiap hari ramai dengan pengunjung dari berbagai daerah. Banyak hal menarik yang bisa dinikmati, namun apakah Anda mengetahui bagaimana kisahnya hingga dinamakan Goa Gajah?
Sebenarnya, goa ini berasal dari kalimat “Lwa Gajah”, yang mana sudah ada dalam kitab Negarakertagama karya Mpu Prapanca di tahun 1365 Masehi. Lwa memiliki arti sungai dan gajah adalah tempat pemujaan para pemuka agama Budha.
Oleh karena itu, dapat diartikan bahwasanya Lwa Gajah artinya adalah tempat pertapaan para Biksu agama Budha yang lokasinya di samping sungai. Versi yang lain menyebutkan jika goa tersebut diciptakan dari kuku raksasa yang bernama Kebo Iwa.
Namun, apabila dilihat secara seksama dari gaya bangunannya, goa tersebut ada sejak abad ke 11 dan merupakan peninggalan Kerajaan Bali. Beberapa bukti yang ditemukan adalah simbol Siwa, gambar Ganesha, Lingam, Yoni, dan lain sebagainya.
Goa tersebut kemudian dibangun kembali oleh seorang arkeolog dari Belanda pada tahun 1923. Bagaimana, unik sekali bukan sejarah dari tempat wisata ini?
Lokasi Goa Gajah
Apabila Anda berniat untuk Goa Gajah Bali, maka silahkan arahkan kendaraan ke Desa Bedulu, Kecamatan Blahbatuh, Kabupaten Gianyar yaitu sekitar 26 km atau 40 km dari Kuta, sedangkan dari Ubud hanya berjarak 5 km saja.
Lokasi ini terbilang cukup mudah dijangkau karena berada di jalur utama antara Denpasar dan Tampaksiring. Ketika sampai di sana Anda akan disajikan pemandangan yang cukup indah yaitu Sungai Petanu dan hamparan sawah yang masih terjaga keasriannya. Namun ada jurang kecil, jadi Anda harus berhati-hati agar tidak terjatuh.
Wisata Menarik yang Bisa Dinikmati
Sedikit berbeda dengan goa lainnya, apabila Anda mengunjungi Goa Gajah ini, akan ada beberapa destinasi menarik yang bisa dinikmati yang dikelompokkan menjadi empat komplek. Berikut ulasannya:
1. Bagian Dalam Goa yang Estetik
Bagian dalam goa menyajikan pemandangan pahatan dinding batu pedas yang menjorok keluar, jaraknya sekitar 5, 75 meter saja. Motifnya bermacam-macam, di antaranya adalah batu kerang, babi, raksasa, sulur dedaunan, dan masih banyak lagi yang lainnya.
Mulut goa diperkirakan memiliki tinggi sekitar 1-2 meter. Pada bagian timur lorong Anda akan menemukan tulisan yang diperkirakan sudah ada sejak abad ke 11. Wah, menjadi penelitian yang menarik, bukan?
Tak ketinggalan, Anda juga akan menemukan beberapa ceruk yang totalnya ada 15. Pada bagian ujung barat terdapat arca Ganesha dan Trilingga yang membentang ke Timur. Selain itu, juga ada fragmen arca di dinding utara.
2. Kompleks Kolam Petirtaan
Anda perlu bergeser 11 meter di sebelah selatan Goa Gajah untuk menemukan kolam petirtaan. Letaknya sekitar 3 meter di bawah permukaan tanah pelataran sebuah Pura. Airnya berasal dari sumber air yang berjarak 100 meter di sebelah timur goa.
Berdasarkan sejarah yang sudah ditulis, pertama kali kolam ini ditemukan oleh Krijgsman di tahun 1954 ketika beliau menjabat sebagai Kepala Kantor Purbakala. Totalnya ada 3 kolam yang dipisahkan oleh tembok rendah dengan arca pancuran dada sebanyak 6 buah.
3. Bagian Depan Goa
Nah, jika Anda ingin melihat artefak, maka silahkan bergeser ke bagian depan goa. Artefak tersebut dibagi menjadi dua, pertama yang ada di sebelah kiri kanan, dan yang kedua ada di penggilih sebelah barat goa.
Artefak yang di bagian kiri kanan yaitu arca Ganesha Pancuran, batu silinder, dan Arca Dwarapala. Sedangkan di sebelah barat yaitu Arca Jongkok, Ganesha, dan Dewi Hariti. Tidakkah Anda berniat untuk mengunjungi situs bersejarah kerajaan di Bali ini?
4. Komplek Tukad Pakung
Bagian yang terakhir yaitu Komplek Tukad Pakung yang terletak di sebelah kolam dan mengarah ke bawah. Apabila ditelusuri hingga akhir akan menemukan Sungai Petanu. Beberapa peninggalan arkeologi yang ada di sini adalah tinggalan pemujaan untuk umat Budha pada zaman dahulu.
Contohnya, pahatan dinding atau tebing yang dulunya diperkirakan berbentuk seperti candi, payung susun tiga belas, fragmen Arca Budha, dan relief stupa yang bercabang tiga.
Selain itu, pada bagian barat Tukad Pangkungnya terdapat sebuah ceruk yang dulunya digunakan untuk bertapa. Tempat tersebut pertama kali ditemukan oleh seorang arkeolog yang bernama Mr. Conerat Spies di tahun 1931.
Bagaimana apakah Anda sudah bisa membayangkan bagaimana gambaran Goa Gajah? Jika sudah, segera kumpulkan niat untuk berkunjung ke sana, ya!
Fasilitas
Walaupun Anda akan lebih banyak melihat beberapa peninggalan kerajaan Budha beserta sarana pemujaan zaman dahulu, tapi fasilitas pendukung lainnya juga tak kalah lengkap. Hal ini bertujuan untuk membuat para pengunjung nyaman berwisata.
Di sana sudah ada tempat parkir, toilet, hingga toko souvenir yang dijual oleh warga sekitar. Anda juga bisa mendapatkan layanan foto dengan ular piton, lho. Sangat menarik, bukan?
Jam Buka dan Harga Tiket Masuk
Goa Gajah Ubud Bali ini buka setiap hari lho, mulai hari Senin hingga Minggu, dari pukul 08.00 hingga 17.00 WITA. Jadi, Anda bisa datang pada jam tersebut untuk menikmati pemandangan yang ada di sana. Namun, kabar baiknya secara faktual wisata ini buka 24 jam, lho.
Hal tersebut dikarenakan Goa Gajah juga digunakan untuk tempat sembahyang umat Budha dan Hindu, semua kegiatan memang harus dilakukan di malam hari.
Anda akan dikenakan tarif masuk sebanyak Rp. 30.000 per orangnya dengan tambahan biaya parkir Rp. 5.000 untuk mobil dan Rp. 2.000 untuk motor. Sangat murah untuk lokasi yang cukup indah ini, bukan?
Tips Berwisata di Tempat Ibadah
Berkunjung ke tempat wisata itu berarti harus mematuhi beberapa etika, di antaranya adalah:
1. Etika Berpakaian
Pertama adalah etika berpakaian. Anda harus mengenakan sarung, selempang, dan ikat pinggang untuk mengikatnya. Jangan menggunakan pakaian yang tidak senonoh, mengingat Goa Gajah merupakan tempat yang disakralkan oleh masyarakat setempat.
2. Menjaga Perkataan
Kedua, hendaknya Anda diam jika tidak bisa berkata yang baik. Jangan sampai mengeluarkan kata kotor, sumpah serapah, dan lainnya. Mengingat manusia memang hidup berdampingan dengan makhluk lainnya yang tidak diketahui oleh mata telanjang.
3. Jangan Membuang Sampah Sembarangan
Dikarenakan masih ada aktivitas ibadah di sana, Anda tidak boleh membuang sampah sembarangan, karena bisa mengotori lingkungan dan hal tersebut bukanlah perbuatan yang sopan. Belilah kantong plastik dan simpan di tas sementara hingga menemukan tempat sampah.
Jadilah wisatawan yang bijak dan beretika, apalagi jika berkunjung ke wisata Goa Gajah ini. Satu lagi, jangan khawatir kelaparan ya, karena di sekitar sana terdapat beberapa warung yang menyajikan makanan lezat dan layak untuk dicoba. Selamat liburan dan tetap jaga kesehatan, ya!